Minggu, 05 April 2015

CERPEN "Dilarang Mimpi"



"Dilarang Mimpi"

Suatu hari yang cerah, sangat pas untuk menikmati segelas teh hangat di teras ini, dan sambil membaca koran. ditambah lagi kicauan-kicauan merdu oleh burung-burung pagi saat itu. Suasana yang sungguh dirindukan oleh anak muda sepertiku. Baru kali ini aku bisa menghirup udara segar oleh pagi dan merasakan hangatnya matahari itu lagi, karena sebelumnya aku sangat jarang bangun pagi. Ya paling cepat jam 12 siang, biasalah… suka begadang hehehe. Tapi itulah aku, “tak kenal maka tak sayang”.
maka dari itu, sayangi aku ya… mmuach.

Namaku jay, mungkin umurku 23… tapi aku juga lupa kapan aku terakhir muda hahaha. Saat ini aku baru saja dapat kerjaan jadi tukang loper koran. tapi jangan salah tanggap ya. Ternyata loper koran itu keren loh.. ada seragamnya, bagus lagi. Tambah cool deh kalau aku make tu seragam. Makanya aku sekarang gak bisa lagi bangun siang, ya lagi-lagi karena tanggung jawab jadi loper koran. kan harus bangun pagi tu. Soalnya terakhir bangun pagi itu waktu tahun 1267 SM kali ya.
Jadi ceritanya aku sekarang gak nganggur lagi, ya alhamdulillah ada kesibukan walaupun sok sibuk sih haha… aku diterima kerja di salah satu kantor media berita di kotaku. Jam kerjanya pun paruh waktu untungnya, dari pagi sampai sore aja. Jadinya malam bisa keluyuran tuh. ada banyak hal yang ku alami semasa kerja jadi loper koran. ya lagi-lagi tanggapan tanggapan aneh orang sok bodoh dan jelek sih. Sering banget tu yang bilang aku ini tukang antar koran, aih jelek banget manggilnya.. padahal kan yang bener tu loper koran. keren kan? dikit atau banyak? Keren banyak lah…
Aku pun semakin keren karena 2 dari 2 orang yang sebagai loper koran di kantor, cuman aku yang ganteng.. ya yang lain karena gak mau pamer aja… makannya gak ketahuan gantengnya. Ingatnya sekali lagi, aku gantengss!!!
Kayaknya sudah cukup aku promosi diri, udah dari tadi nih bos nelpon nih tunggu bentar ya… mau angkat dulu…
Jay: iya bos.. saya segera ke kantor. Maap bos, tadi ada kendala.
Bos: kendala apa? Cepat ke kantor! Nanti malah lari pelanggan kalo telat!
Jay: iya bos. Nanti saya jelaskan di kantor saja. ni otw bos.
Bos: (tutup telpon) *kayaknya meraju

Bos di kantor ku galak banget kan? dia itu selalu pengen cepet, semua harus cepat. Alahh ternyata semua bos sama saja tingkahnya terhadap bawahan. Selalu ingin jadi atasan. Hah? Hahaha yaiyalah. ya udah aku mau berangkat ke kantor dulu ya para pembaca semua…
Iyaaa, hati-hati di jalan jay…

Eh tunggu bentar, itu tadi suara siapa? Lembut banget kayak bule jamu. Kalian tau gak? Ayo jawab, ahhh… mana suara tadi.. kok tiba-tiba ilang sih..
Maklum lah, semenjak aku bekerja sebagai loper koran. banyak sekali pengagum misteriusku. Dan suara tadi juga sering banget kudengar. Suara-suara misterius yang gak jelas darimana. Tapi sudahlah, gak usah diambil pusing. Mungkin ilusinasi akibat terlalu ganteng aja.
Setibanya aku di kantor, aku selalu menyapa satpam di depan kantorku setiap pagi. Ramah kan aku? hahaha. Sebelum memasuki keruangan bos, aku mengintip dulu di sela-sela pintu yang terlihat.
Wah gawat!, Tampaknya bos ku sudah berubah menjadi hell boy karena menungguku yang dari tadi belum datang. Kepalanya yang botak jadi tumbuh 2 tanduk sambil menghisap cerutu. lalu ada teks pemikiran di atas kepalanya (“aku lagi kesal, kalo jay datang, aku pokoknya harus marah membabi buta”).

Wah gawat, untung aku bisa lihat pemikirannya bos. Apa jadinya kalo dia membabi buta? Dia udah jadi hell boy, masa mau ditambah jadi babi yang buta. Wah tambah sangar nih.
Tapi tenang, soalnya aku sempat gak sengaja stalker twitternya bos kemarin. Bos menuliskan di bionya “I LOVE JUSTIN BIEBIR”. apa coba maksudnya? Jadi harus berubah gitu? Yaudin sih aku pun segera memaksa diri berubah menjadi justin biebir, tenenenenennggg…
akhirnya… yeeehhh. aku percaya diri masuk ke ruangan itu. Pintu terbuka disertai cahaya di belakangku yang membuat bos kesilauan.

Sorak-sorak penggemar berat JB ramai sekali dan berdesakan sehingga membuat ruangan tersebut penuh. Disertai dengan beberapa wartawan yang juga ikut masuk. Kilat-kilat blitz foto memenuhi wajahku. Lebay banget sih, padahal kan cuman berubah sementara aja. aku semakin jijik dengan wajah bos yang seram itu lalu berubah senyum-senyum gimana gitu. Mungkin gak nyangka kali ya, artis kesayangannya datang ke kantor. Tanpa berkata-kata langsung kuambil tumpukan koran yang sudah ada di meja, lalu pergi tanpa menghiraukan bos yang terbengong kayak orang gila maho. Gak peduli dah.
Lega rasanya, akhirnya bisa menipu bos hell boy kayak babi yang buta tadi. Tapi setelah di luar, fans-fans dan para wartawan yang pura-pura menyamar tadi meminta bayaran. “loh, kok minta bayar… kan tadi cuman imajinasi aja. ya salah kalian ikut-ikut masuk imajinasiku” jawabku. Sudahlah, lain kali awas kalian ikut imajinasiku lagi!!
Mereka mereka tadi pun pergi, dan aku siap menjalankan tugasku untuk mengantar koran-koran ini ke rumah-rumah para pelanggan. I’m coming…

Sebenarnya aku udah hafal list nama-nama pelanggan koranku, dari sekian banyaknya pelanggan, cuman ini yang paling ku ingat dengan karakter paling aneh dan ngeselin banget. Untungnya cuman 5 pelanggan aja yang kayak gitu.
Yang pertama, ibu-ibu bawel dengan sejuta omelan yang pedas. Pokoknya gak boleh lambat 2 detik langsung marah-marah. Terus gak mau ngambil sendiri depan pagar. Maunya diantar sampai ke ruang tamu. Seharusnya dia itu mikir, membuka segel pagar dan mengetuk pintu itu sudah memakan waktu 5 menit. Ya lagi-lagi harus sabar.
Yang kedua, ibu-ibu lagi.. sebenarnya dia baik. Ramah. Dan pengertian. Kalo setiap antar koran ke rumah, aku selalu disuguhi minuman dan ada tapinya, yaitu kisah-kisah gak penting yang seharusnya gak berhak didenger oleh telingaku. Cape deh. Jadinya malah lambat ke rumah pelanggan yang lain. Banyak kesah.
Yang ketiga, nah ini aku doyan banget. dia anak kontrakan. Kebetulan cewek muda, cantik, dan maaf kalo aku bilang agak bego. Masa dari lamanya berlangganan, setiap aku ngantar koran dia selalu nanya, ”maaf, mas siapa ya? ada perlu apa?” sampe sekarang pun masih. Ini pura-pura bego atau bego beneran sih. Ya kesal sih, tapi cantik juga. Hihihi.
Yang keempat, bapak-bapak. Ini udah biasa sih… tapi ni orang intelek banget terhadap berita-berita yang kuantar. Setelah dikasih koran, langsung aja tu gak sabar cari berita hot tentang politik dan hukum di negara ini. Tapi mungkin rese banget ni bapak, masa sampe tukang antarnya pun disuruh nanggepin berita yang ada koran. ditanya-tanya lah, seolah-olah disuruh mempresentasikan berita yang kubawa. yaelah bapak, saya mah gak punya waktu untuk itu. Banyak pelanggan yang lain nunggu koran antaran saya. Makan hati kan? Tapi hanya orang-orang keren sepertiku yang mampu menghadapinya. Haha.
Dan terakhir, yaitu yang kelima. Rumah seorang juragan kecap. Nah ini, yang selalu membuatku berpikiran untuk berhenti dari pekerjaan yang terlalu keren ini. Rumahnya gede, kaya… banyak kolam renangnya. Sampe-sampe di atas gentengnya ada kolam renang. Ia punya 2 satpam, keren-keren loh. Mungkin sangking kaya nya, dia mampu mempekerjakan ultraman dan hanoman untuk jadi satpam di rumahnya. Masuk akal sih, mungkin itu yang menjadi alasan mereka berdua jarang lagi tampil di tv. Ternyata lebih memilih pensiun di dunia perfilman. Hahaha. yang jadi permasalahan yaitu kedua satpam ini. Setiap aku antar koran, aku gak dibolehin titip sama satpam. Harus langsung ke tangan juragan tersebut. Syaratnya harus mengalahkan dan melewati 2 satpam itu. Ampunnn dehhh. Mati kakak dek!
Salah ambil pekerjaan kayaknya nih, mau niat baik malah jadi suka berantem. Sumpah. Ini pelanggan paling ribet seumur hidupku. Setiap keluar dari rumah itu, selalu menyisakan baju yang robek serta muka yang bonyok. Pelanggan lebay. Assstitttt!!.

Itulah tadi 5 list nama dari ratusan pelanggan yang paling aneh dan ngeselin banget.
Oh iya, ini udah jam brapa? Aduh, kira-kira tadi berapa jam aku menghabiskan waktu menceritakan 5 pelanggan tadi?
Astaga… aku lupa, aku harus segera antar koran ini dulu. Ahhh sial. Oke, karena udah terlanjur telat, aku harus refresh otak dulu dengan sedikit wanita cantik. Maka dari itu, rumah pertama yang harus kudatangi yaitu cewek salah satu penghuni kontrakan itu. I’m coming darl.

5 menit kemudian, aku udah sampai tepat didepan pagar kontrakan cewek cabe itu. (cabe: cantik dan bego)
“permisi, permisi… saya mau antar koran” ucapku, sambil menunggu penghuni kontrakan itu. Ahhh, lama banget ni orang, dandan dulu ya? Tapi gak apalah, haha biar lambat asalkan bisa bikin pikiran sehat.
Tak lama kemudian, Suara gagang pintu berbunyi… akhirnya pintu itu terbuka juga. Dan yang keluar pun sepertinya bukan cewek cabe itu.
Dia kali ini lebih seksi, keluar dengan baju setengah kancing yang terbuka dan celana yang… wahhh pokoknya membuat ilerku berjatuhan sampe-sampe membasahi semua koran yang kubawa.

Kami pun saling bertatapan dan balas senyum, apalagi saat dia membalikkan badan… sungguh membuat mata ini lupa berkedip dan jantung ini lupa berdetak.
Tiba-tiba sosok setan dalam diriku terbang mengambang di dekat telinga, lalu ia berkata “busseettt, G-st*ingnya coy… coba lihat! G-str*ngnya yang penuh motif kembang. Kamu gak tergoda? Cepat, dapatkan dia jay… cepat. buktinya aja, sampe-sampe G-st*ing itu membuat badanku semakin panas dan membakar seluruh gairahku”.

Aku masih terpana dalam khayalan G-st*ing tadi, lalu malaikat dalam diriku pun ikut muncul. ia langsung berkata “nafsu mu hanya sebatas G-st*ing jay? harga dirimu kamu buang hanya untuk G-st*ing? Pikirkan baik-baik anak muda. Jangan buang-buang waktu mengkhayalmu untuk sebuah G-st*ing”. Malaikat pun tadi pergi, lalu kembali setan muncul menggodaku dengan penuh nafsu. “sudahlah coy, malaikat itu gak punya nafsu, wajar lah kalo tanggapannya begitu. Ayo dapatkan wanita seksi itu. Kesempatan gak akan datang 20 kali lagi”. Setan pun hilang dan pergi menyisakan tawa yang berapi-api…
“maaf, mas siapa ya? ada perlu apa?” tegur si cewek cabe. “saya mau antar pesanan G-st*ing…” sahutku. entah kenapa, antara sadar atau tidak sadar, aku latah dalam penyebutan G-st*ing tadi. Wanita seksi tadi ternyata temennya si cewek cabe itu langsung masuk ke dalam. Dan cewek bego ini lagi yang kuhadapin. Aduhhh, jadi ikutan bego deh jadinya.
“mas kenapa sih nganga mulu? G-st*ing apaan? Orang yang dibawa koran gitu kok” dengan bego cewek itu menanyakan. “oh iya maaf mbak, maksud saya, ini mau antar koran langganan. Kebetulan gak sengaja tadi ada liat berita yang menjual G-st*ing terbaru.. hehehe” improvisasi yang mantap bagiku. “gak penting banget deh mas, itu kan hak saya mau tau atau gak, kan saya pembaca. Kalo mas kan cuman tukang antar. Oh ya, Makasih korannya”. Jawab seenaknya lalu pergi dan tutup pintu.

Buset dah, dasar cewek bego… kurang ajar lagi… tapi cantik sih… ahhh tetap aja bego amat. Setelah kejadian tadi, sosok malaikat dan setan pun malah ikut menertawakan dan mengejekku… aku pun langsung memarahi mereka, “eh kalian kenapa mengejekku seperti itu?, eh kamu setan, cepat bunuh malaikat itu!. “eh jangan coy, kalo malaikat ini kubunuh… siapa yang nasehatiku kalo aku nanti masuk ke jalan yang sesat?” jawab setan.
“oh setan bisa tobat juga ya? setelah menyesatkanku dengan kata-kata g-st*ing” sahutku lagi.
“makanya jangan cepat terpengaruh oleh nafsu semata jadi manusia, ya sudah tutup matamu… aku mau mengembalikan dan membangunkanmu dari tidurmu yang panjang ini” sahut malaikat.
“loh maksudnya tidur panjang apa?” jawabku heran.
“kamu ini hanya sebatas mimpi tadi, untung ada kami yang menyelamatkanmu. Karena kami tau, pagi ini kamu harus kerja” jawab malaikat itu.
“alhamdulillah, ternyata ini hanya mimpi… cepat dah bangunkan dan sadarkan aku dari tidurku ini. Gak usah banyak bacot!” kataku bergegas.
“iyaaaa, manusia bacot!! Laksanakan!” kata malaikat.

Ahhhhhh… jam berapa ini? Astaga… 5 menit lagi aku terlambat… semoga yang di mimpi tadi jangan sampe jadi kenyataan. Aku harus bergegas..
*bunyi telpon* krringgg krrringgg… aduhh pasti dari bos deh… ya udah aku angkat bentar.
Jay: iya bos, ini juga lagi siap-siap. 5 menit lagi otw.
Bos: kamu jam segini baru siap-siap? Kamu mau saya pecat? pokoknya saya gak mau tau, 5 menit lagi kamu harus sudah di kantor!
Jay: maaf bos, tadi soalnya ada kendala yang harusss… tatituttatitut.—
Bos: (tutup telpon dengan keras) *marah pake banget*

Bosku ternyata lebih galak dari mimpi tadi kan? Aku pun sudah sangat kesal karena bertahun-tahun bekerja disitu selalu dimarahin. Kapan aku bisa bahagia…
Kapan aku bisa bahagiaaaaaaaaaa!!! *teriak sekencang-kencangnya*

“masss, maaasss, kapan itu koran mau diantar? Dah jam berapa ini? Entar dimarahin bos lagi loh” kata satpam di kantor.
Astaga,dari tadi lamanya ternyata aku juga belum berangkat. Jadi dari tadi aku hanya menghabiskan waktuku untuk menghayal? untung aja ada satpam di halaman parkir kantorku yang menegur. Ya sudah, aku berangkat beneran ni.
Iya, aku beneran kok. Buat kalian semua para pembaca, jangan kebanyakan menghayal yang gak penting ya… dadah semua… tunggu di rumah ya.. bentar lagi koran-koran pesanan kalian sampe kok… I’m coming…
SELESAI


"Ada seekor kura-kura dan monyet sedang bertengkar untuk mempertahankan kehormatan.
“hai monyet daripada kita bertengkar mendingan kita berlomba” kata kura-kura
“ya sudah kamu mau berlomba apa dengan ku” kata monyet
“bagaimana kalau kita bertanding memanen buah pisang” kata kura-kura.
“ya aku terima tantangan mu” kata monyet

Kura-kura dan monyet menuju lokasi lomba memanen buah pisang. Seekor burung menjadi wasit
“siap bersedia mulai” kata burung
Kura kura dan monyet langsung memanjat pohon

“kura kura kamu pasti kalah” kata monyet
“Tidak akan aku pasti menang” kata kura kura

Waktu nya semakin berkurang, monyet dan kura kura tergesa-gesa untuk memanen buah pisang
Akhirnya waktunya habis “prit.. prit.. prit…” suara periwit sang wasit. Monyet dan kura kura segera turun dari pohon pisang
“pasti punyaku yang lebih banyak” kata kura kura
“tidak mungkin pasti punyaku yang lebih banyak” kata monyet

Wasit segera menghitung hasil memanen buah pisang
“pasti aku yang menang” kata kura kura
“aku yang menang” kata monyet dengan kesal
“aku yang menang” kata kura kura dengan kesal
“sudah sudah jangan bertengkar aku sudah menghitung semua buah pisang yang kalian ambil” kata wasit
“siapa siapa pasti aku ya yang menang” kata monyet
“jangan terlalu berharap pasti aku yang menang” kata kura kura

“jadi pemenangnya… tidak ada” kata wasit
“kok bisa tidak ada yang menang” kata kura kura dan monyet
“karena hasil buah pisangnya sama (seri)” kata wasit
Kura kura dan monyet terkejut
“saranku ya kalian berdamai saja” kata wasit (burung)
Keduanya saling minta maaf dan mereka berjanji tidak akan bertengkar kembaliKura Kura dan Monyet"

0 komentar:

Posting Komentar